Cerita Dongeng Anak untuk Pengantar Tidur Si Kecil, Banyak Pesan Moralnya Bun

Tahukah Bunda? Membacakan cerita atau dongeng sebelum akan tidur untuk Si Kecil memiliki begitu banyak manfaat yang untuk tumbuh kembangnya di era kanak-kanak.
Bahkan, sebuah penelitian mengungkap kala orang tua berinteraksi seperti membacakan cerita dongeng sebelum akan tidur kepada anak, mereka bakal belajar lebih banyak dari pesan ethical yang disampaikan dongeng tersebut.

“Penelitian saraf menyatakan kala orang tua atau pengasuh berinteraksi bersama anak-anak secara verbal, termasuk membacakan untuk mereka, anak-anak bakal belajar lebih banyak kalau dibandingkan bersama yang kami pikirkan,” kata Reid Lyon, Kepala Institut Nasional Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia, dikutip dari Resveralife.

Nah, oleh gara-gara itu, Bunda menjadi sekarang dapat lho coba mengajak anak mendengarkan cerita yang Bunda bacakan atau dapat termasuk disampaikan secara langsung cerita dongeng sebelum tidur .

Supaya Si Kecil semakin tertarik, pilih cerita yang menarik dan lucu dan bawakan bersama penuh perasaan supaya anak menjadi terhanyut didalam ceritanya. Oh iya, jangan lupa ya Bunda untuk pilih cerita yang memiliki pesan morak yang baik. Bunda pun dapat tekankan pesan ethical selanjutnya di akhir sesi bercerita.

Untuk mendukung Bunda, selanjutnya beberapa rekomendasi dongeng anak yang dapat Bunda bacakan atau ceritakan kembali untuk Si Kecil sebelum akan ia tidur. Simak yuk!

1. Cerita dongeng Si Kera dan Pohon Pisang
Bunda, barangkali cerita dongeng yang satu ini dapat jadi keliru satu pilihan kala mendongengkan Si Kecil sebelum akan tidur. Dongeng anak Si Kera dan Pohon Pisang ini mengajarkan kami untuk tetap berbagi dan tidak serakah, lho Bunda.

Dongeng anak yang satu ini menceritakan tentang dua sahabat, yakni Si Kera dan Si Kura-Kura. Pada suatu hari, mereka setuju memiliki rencana untuk menanam pohon pisang. Lalu, mereka pergi ke pinggir sungai dan menemukan sebatang pohon pisang yang hanyut di sungai.

Setelah mendapatkannya, mereka segera membagi dua pohon pisang selanjutnya untuk ditanam di rumah masing-masing. Si Kera menyita anggota ujung, sedang Si Kura-Kura diberi anggota pangkal pohon.

Seiring bersama berjalannya waktu, pohon pisang yang ditanam oleh Kura-Kura sudah tumbuh tinggi dan berbuah lebat. Sementara itu, pohon pisang yang ditanam oleh Si Kera tidak menghasilkan hasil apa-apa.

Saat Si Kera datang ke rumah Si Kura-Kura untuk memandang pohon pisangnya, Si Kura-Kura menghendaki tolong Kera untuk menyita buah pisangnya. Namun, terlalu disayangkan, Kera bersama serakah memakan banyak buah pisang Kura-Kura sendirian dan selanjutnya sakit perut.

Setelah kejadian tersebut, Kera menjadi bersalah dan menghendaki maaf kepada Kura-Kura. Walaupun dulu disakiti, Kura-Kura tetap memaafkannya dan tetap jadi sahabat Si Kera.

2. Sang Tikus dan Raja Hutan
Cerita dongeng sebelum akan tidur yang barangkali dapat Bunda bacakan termasuk untuk Si Kecil adalah dongeng anak Sang Tikus dan Raja Hutan. Cerita dongeng yang satu ini mengajarkan kami untuk tidak meremehkan sesama dan berbuat baik seperti tikus dan singa.

Pada suatu pagi di sedang hutan, Singa sang Raja Hutan sedang tertidur pulas. Namun, tanpa disengaja Tikus menyentuh tubuh sang Singa hingga membuatnya terbangun dari tidurnya.

Sang Singa pun marah dan menangkap Tikus itu, tapi Tikus memohon kepada sang Singa untuk tidak memakannya dan berjanji bakal membalas kebaikan hati Singa. Akhirnya Singa pun melepaskannya, tapi ia meremehkan janji Tikus yang dambakan membalas kebaikannya itu.

Pada suatu hari, sang Singa terperangkap jaring pemburu. Mendengar jeritan suara minta tolong, Tikus segera datang menghampiri sang Singa dan menolongnya. Akhirnya sang Singa dapat bebas dari jaring selanjutnya dan berterima kasih kepada Tikus.

3. Cerita dongeng Harimau Berguru terhadap Kucing
Cerita dongeng anak Harimau Berguru terhadap Kucing barangkali termasuk dapat Bunda bacakan kepada Si Kecil sebelum akan tidur. Cerita dongeng yang satu ini mengajarkan kami untuk tidak memaksakan kemauan seseorang.

Di sebuah hutan terkandung seekor kucing yang pandai, bijaksana, dan adil. Kucing selanjutnya diangkat jadi guru oleh binatang penghuni hutan, Harimau dan Singa adalah dua murid yang paling cerdas, Mereka dambakan sekali belajar memanjat pohon dari sang Kucing.

Namun, sang Kucing malah beri tambahan beberapa latihan pengetahuan lain supaya ke dua muridnya selanjutnya lupa bersama permintaannya yang dambakan belajar memanjat pohon. Semakin lama, si Harimau menjadi dirinya sudah dibohongi oleh sang Kucing.

Harimau marah dan mengusahakan mengejar sang Kucing untuk menerkamnya. Dengan kelincahannya tersebut, sang Kucing melarikan diri hingga memanjat dan duduk di atas pohon. Harimau yang memandang kejadian tersebut, begitu tercengang dan menyesal gara-gara gurunya ternyata tidak berdusta.

4. Mengapa Beo Selalu Menirukan Suara?
Bunda, begitu banyak dongeng anak yang memberikan pesan moral, seperti cerita dongeng Mengapa Beo Selalu Menirukan Suara? Dongeng sebelum akan tidur ini beri tambahan pelajaran bahwa anak yang bahagia menghina tidak bakal disayangi teman-temannya.

Dongeng ini bermula dari Singa si Raja Hutan yang menyatukan rakyatnya. Singa menginformasikan ia bakal mengadakan perlombaan suara paling bagus dan enak didengar, tapi tidak boleh mencontoh suara temannya.

Menjelang perlombaan, seluruh binatang repot melatih suara supaya jadi pemenang. Namun, berbeda bersama Beo yang hanya menirukan dan menertawakan suara teman-temannya itu.

Tibalah kala perlombaan, seluruh binatang menampilkan keterampilannya satu-satu, hingga selanjutnya tiba giliran Beo menyatakan suaranya. Tak disangka, ia lupa bersama suaranya sendiri gara-gara repot menirukan suara teman-temannya. Konon, hingga kala ini Beo tetap menirukan suara-suara yang didengarnya, lho.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *